Informasi Seputar Animal

Tips merawat burung hantu

images by na'trix reptiler cianjur
Bagi kolektor burung eksotik, burung hantu bisa dijadikan salah satu pilihan. Meski demikian, siapapun tetap bisa memelihara burung ini, khususnya untuk dijadikan partner atau sahabat di rumah.
Selain itu, jangan pernah memperlakukan burung hantu sebagaimana burung kicauan, yang saban hari selalu di dalam sangkar. Hal inilah salah satu penyebab mengapa burung hantu mudah stres dan cepat mati.
Berikut ini adalah tips merawat burung hantu :
1. jadikan burung hantu sebagai partner anda

Jika Anda baru memelihara burung hantu di rumah, perlakukan burung hantu tersebut seperti partner anda, dan bukan sekadar sebagai burung piaraan sebagaimana kita memelihara burung kicauan. Burung hantu memiliki kepintaran yang setara dengan burung paruh bengkok (parrot). Burung hantu bahkan butuh disapa sang pemilik atau perawatnya, agar cepat menjadi jinak dan membuatnya makin percaya kepada perawat / pemilik.

2. Jangan memasukkan burung hantu dalam sangkar
Sebaiknya jangan pernah memasukkan burung hantu dalam sangkar. Jika dipelihara didalam sangkar burung ini akan stress dan mati.
Lebih baik menyediakan tenggeran atau perch, dengan mengikat tali pada kakinya dan tenggeran.
Menggunakan tenggeran atau perching sebagai tempat nangkring sehari-hari sangat memudahkan kita dalam proses penjinakan burung. Jika burung sudah jinak, dia lebih mudah dilatih dan tidak mudah stres.

3. Berikan pakan secukupnya.
Untuk pemberian makanannya, Jangkrik bisa diberikan pada pagi dan malam hari, dengan porsi secukupnya.
Pemberiannya bisa dilakukan dengan cara meletakkan jangkrik dalam wadah / cepuk pakan, lalu ditaruh di tempat yang mudah dijangkau burung hantu. atau bias juga diberikan dengan cara menyodorkan jangkrik langsung ke mulut / paruh burung.
Begitu pula dengan air minumnya, dapat diberikan langsung ke paruh burung, atau dimasukkan dalam wadah dan diletakkan di lokasi yang mudah dijangkau burung.
Untuk pakan lainnya, Anda bisa memberinya ikan-ikan kecil, tikus kecil, atau burung emprit
Diusahakan tidak memberinya potongan daging ayam mentah, lele, maupun daging olahan seperti sosis, bakso dan sejenisnya. Sebab daging ayam dan lele umumnya hasil budidaya yang dipacu dengan zat pertumbuhan. Begitu pula daging olahan, yang biasanya menggunakan bahan kimia, termasuk bahan pengawet. Usahan memberikan pakan yang masih hidup karena burung hantu termasuk rantai makanan
4. Sering berbicara kepada burung hantu
Kalau burung paruh bengkok yang terlatih mungkin masih bisa membalas dengan kalimat pendek atau beberapa rangkaian kata. Nah, burung hantu kan tidak bisa bicara.
Tetapi  itulah salah satu cara untuk mempercepat proses penjinakan dan membangun ikatan batin antara sang pemilik / perawat dan burung hantu. Usahakan setiap bertemu menyapanya, seperti “helo…”, “apa kabar…”, dan  sebagainya.
Kebiasaan menyapa ini akan membuat burung hantu  nyaman dan merasa diperhatikan. Saat memberi pakan,  Anda juga bisa mengajaknya bicara.
Selain akan mempercepat proses penjinakan, sapaan seperti ini bisa mencegah burung dari potensi stres. Jika burung hantu sampai stres, dia seringkali mogok makan, sehingga akhinya jatuh sakit dan mati.
5. Berikan sentuhan lembut
Rupanya yang butuh sentuhan bukan cuma manusia saja. Burung hantu pun demen disentuh atau dielus-elus sang pemilik atau perawatnya. Saat Anda menyentuhnya, terutama pada bagian atas kepalanya, silakan lihat ekspresi wajahnya. Pasti burung akan merasa nyaman.
Kombinasi antara sering menyapa, mengajaknya bicara, serta memberikan sentuhan lembut pada kepalanya, akan memberi efek luar biasa sehingga burung cepat jinak, mudah dilatih, dan dapat diperintah sesuai dengan  apa yang Anda inginkan.
Itulah tips merawat burung hantu, baik jenis celepuk, barn owl, dan sebagainya. Yang terpenting pada tahap awal memelihara adalah proses penjinakan, agar burung memiliki kepercayaan kepada kita selaku pemilik / perawat.
sumber referensi : omkicau.com


Tag : BoP, tips
0 Komentar untuk "Tips merawat burung hantu"

Back To Top